Kamis, 31 Oktober 2013

Complement, Half Adder dan Full Adder






Metode Komplemen Bilangan Desimal & Binary

Sebelum membahas tentang Metode Komplemen Desimal & Binary alangkah baiknya kita mengetahui apa itu komplemen dan beberapa metode komplemen untuk masing-masing sistem bilangan.
Komplemen digunakan dalam komputer digital untuk merepresentasikan dan manipulasi bilangan negatif atau untuk menyederhanakan operasi pengurangan dan manipulasi logika. Ada dua jenis komplemen untuk setiap sistem bilangan dengan basis R, yaitu komplemen R dan komplemen R-1. Jika nilai basis tersebut disubsitusikan, maka dua jenis komplemen untuk sistem bilangan desimal, biner oktal, dan heksadeimal adalah sebagai berikut:

  • Bilangan desimal (basis-10) : Komplemen 10 dan komplemen 9
  • Bilangan biner (basis-2) : Komplemen 2 dan komplemen 1
  • Bilangan oktal (basis-8) : Komplemen 8 dan komplemen 7
  • Bilangan heksadesimal (basis-16) : komplemen 16 dan komplemen 15

Karena kali ini kita akan membahas tentang Komplemen Desimal & Binary maka saya akan menjelaskan beberapa aturan dari masing masing komplemen,

1. Komplemen Desimal & Aturannya
  • Komplemen 9 => Tiap digit desimal dikurangkan pada angka sembilan
  • Komplemen 10 => Komplemen 9 ditambah dengan 1
Contoh :
Desimal
# 872
654
354
Komplemen 9
# 127
345
645
Komplemen 10
# 128
346
646

Penjabarannya :
Desimal
# 354
Komplemen 9
# (3+6=9, 5+4=9, 4+5=9)
Komplemen 10
# 645+1=646


2. Komplemen Binary & Aturannya
  • Komplemen 1 => Tiap digit binary dikurangkan pada 1
  • Komplemen 2 => Komplemen 1 ditambah 1

Contoh :
Biner
# 100110
100111
011010
Komplemen 1
# 011001
011000
100101
Komplemen 2
# 011000
011001
100100

Penjabarannya :
Desimal
# 101100010
Komplemen 1
# 0 diganti 1 dan 1 diganti 0
Komplemen 10
# 101100010 + 1

Extra Pengetahuan Untuk Komplemen 1 & 2 Pada Komplemen Binary
(One's Complement & Two's Complement)

Di dalam matematika, bilangan negatif biasanya dinyatakan dengan cara menambahkan tanda − di depan bilangan tersebut. Namun di dalam komputer, bilangan hanya dapat dinyatakan sebagai kode biner 0 dan 1 tanpa ada simbol yang lainnya, sehingga diperlukan suatu cara untuk mengkodekan tanda minus. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyatakan bilangan bertanda di sistem bilangan biner adalah: sign-and-magnitude, komplemen satu (ones' complement), dan komplemen dua (two's complement). Komputer modern pada umumnya menggunakan metode komplemen dua, namun metode lain juga digunakan pada situasi tertentu.
1.        Komplemen 1 (One's Complement)
Sistem yang dikenal dengan nama komplemen satu (ones' complement) juga dapat digunakan untuk merepresentasikan bilangan negatif. Bentuk komplemen satu untuk bilangan biner negatif diperoleh dengan cara membalik seluruh bit dari bilangan biner positifnya. Bit yang bernilai 0 dibalik menjadi 1, dan bit yang bernilai 1 dibalik menjadi 0. Seperti pada metode sign-and-magnitude, di metode komplemen satu ini ada dua cara merepresentasikan bilangan nol, yaitu : 00000000 (+0) dan 11111111 ([-0|−0]).
Contoh, bentuk komplemen satu dari 00101011 (43) adalah 11010100 (−43). Jangkauan dari bilangan bertanda dengan komplemen satu adalah -(2N-1-1) sampai (2N-1-1) dan +/-0. Untuk sistem 8-bit (byte) jangkauannya adalah -12710 sampai +12710 dengan nol bisa berbentuk 00000000 (+0) atau 11111111 (-0).

Metode komplemen-1 merupakan metode yang sederhana, proses dilakukan dengan membalik (invers) tiap-tiap bit. misal dalam sistem bilangan 8 bit, bilangan positif dimulai dari 0000 0000 - 0111 1111 = 0 - 127 bilangan negatif dimulai dari 1111 1111 - 1000 0000 = -1 - (-128). langkah langkah untuk mengkonversi dari bilangan desimal ke bilangan komplemen-1:
·         Jika bilangan desiam positif, bilangan komplemen-1 adalah bilangan biner biasa.
·         Jika bilangan desimal negatif, bilangan komplemen-1 dicari dengan cara.
·         Mengkomplemenkan setiap bit dalam bilangan biner
Langkah-langkah dalam operasi pengurangan menggunakan komplemen-1 (untuk sistem 8 bit)
Misal A - B = A + (-B) = A + komplemen-1 (B):
·         Ubah A menjadi bilangan positif komplemen-1
·         Ubah B menjadi bilangan negatif komplemen -1
·         Jumlahkan hasil yang diperoleh dari langkah diatas
·         Jika terdapat carry, maka jumlahkan carry ke hasil
·         Jika hasil penjumlahan pada bit 8 (MSB) adalah 1 maka hasil pengurangan adalah negatif
·         Jika hasil penjumlahan pada bit 8 (MSB) adalah 0, makahasil pengurangan adalah positif, untuk mengetahui nilai desimalnya, lakukan konversi bilangan komplemen-1 menjadi bilangan desimal.
Contoh: 11-12 = ?

Jawaban :

11 - 12 = 11 + (-12)

= 11 + komplemen-1 (12)

Dimana:
1110 = 0000 10112
1210 = 0000 11002 komplemen-1 (12) = 1111 00112
Sehingga:
11 - 12 = 0000 1011 + 1111 0011
= 1111 1111
= -110 


Komplemen 2 (2s complement)
Contoh pengurangan dengan komplemen 9 :




Komplemen 9 dari suatu sistem bilangan desimal dilakukan dengan mengurangkan angka 9 untuk masing-masing digit dalam bilangan pengurangan. Perhatikan, pada komplemen 9, digit paling ujung kiri dipindahkan untuk ditambahkan pada digit paling kanan.
Contoh pengurangan dengan komplemen 10 :



Komplemen 10 dari bilangan desimal adalah hasil komplemen 9 ditambah 1, misalnya komplemen 10 dari nilai 321 adalah 679 (atau dengan cara 1000-321 = 679). Pada komplemen 10, hasil digit paling ujung kiri dibuang (tidak dipergunakan).
Cara yang sama dapat dilakukn pada sistem bilangan binari.
Contoh pengurangan dengan komplemen 1 :




Komplemen 1 di sistem bilangan binari dilakukan dengan mengurangkan setiap bit dari nilai 1, atau dengan cara mengubah setiap bit 0 menjadi 1 dan bit 1 menjadi 0. Dengan komplemen 1, hasil digit paling kiri dipindahkan untuk ditambahkan pada bit paling kanan.
Contoh pengurangan dengan komplemen 2 :




Komplemen 2 adalah hasil dari komplemen 1 ditambah 1, misalnya komplemen 2 dari bilangan binari 10110 adalah 01010 (dari komplemen 1 yaitu 01001 ditambah 1). Dengan komplemen 2, hasil digit paling kiri dibuang (tidak digunakan).
Perkalian Bilangan Binari
Perkalian bilangan binari dilakukan dengan cara yang sama dengan perkalian pada sistem bilangan desimal. Dasar perkalian untuk masing-masing digit bilangan binari adalah :
0 x0 = 0
0 x 1 = 0
1 x 0 = 0
1 x 1 = 1


Contoh perkalian bilangan binari :


Perhatikan, ada 2 keadaan dalam perkalian bilangan biner, jika pengali adalah bilangan 1, maka cukup disalin saja, jika pengali adalah bilangan 0, maka hasilnya semuanya 0.
Pembagian Bilangan Binari
Pembagian pada bilangan binari dilakukan dengan cara yang sama dengan pembagian bilangan desimal. Pembagian dengan 0 tidak mempunyai arti, sehingga dasar pembagian digit binari adalah :
0 : 1=0
1:1=1


Contoh pembagian bilangan binari :





2.        Komplemen 2 (Two's Complement)
Di dalam metode komplemen dua, bilangan negatif direpresentasikan dengan cara menambahkan satu pada bentuk komplemen satu dari suatu bilangan positif. Di dalam metode komplemen dua, hanya ada satu bilangan nol (00000000).
Misalnya, bentuk komplemen satu dari 00101011 (43) adalah 11010100 (−43). Bentuk komplemen duanya adalah: 11010100 + 1 = 11010101.

 pengertian komplemen 1 adalah sebagai berikut :
1110 komplemen 1 nya adalah 0001
1101 komplemen 1 nya adalah 0010
0001 komplemen 1 nya adalah 1110
0111 komplemen 1 nya adalah 1000
Selanjutnya pengertian komplemen 2 adalah bilangan biner yang terjadi jika ditambahkan 1 terhadap komplemen 1, yaitu :
Contoh untuk mencari komplemen 2 dari suatu bilangan biner.
  1. Komplemen 2 dari 1100 adalah 0011 + 1 = 0100
  2. Komplemen 2 dari 1011 adalah 0100 + 1 = 0101
  3. Komplemen 2 dari 0101 adalah 1010 + 1 = 1011
  4. Komplemen 2 dari 110010 adalah 001101 + 1 = 001110
Setelah dipahami langkah untuk mencari komplemen 1 dan komplemen 2 suatu bilangan biner, maka penerapannya untuk pengurangan bilangan biner dapat diuraikan seperti di bawah ini.
  1. a.      Pengurangan Biner dengan Komplemen 1
Bilangan biner yang akan dikurangi dibuat tetap dan bilangan biner sebagai pengurangnya di komplemen 1, kemudian dijumlahkan. Namun, jika dari penjumlahan tersebut ada bawaan putaran ujung (end-around carry – atau biasanya disebut dengan istilah CARRY), maka bawaan tersebut ditambahkan untuk mendapatkan hasil akhir. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini .
  1. Hitunglah besaran nilai bilangan biner 1011 – 0111.
Jawab :
1011        (bilangan biner yang dikurangi)
- 1000 +     (komplemen 1 dari 0111)
End-arround carry         10011
0011
        1     +
0100
Jadi 1011 – 0111  = 100
  1. Hitunglah besaran nilai bilangan biner 11110 – 10001
Jawab :
11110
01110 +     (komplemen 1 dari 10001)
End – arround carry          10 1100
01100
       1 +
01101
Jadi 1110 – 10001 = 01101
Jika dari penjumlahan tersebut tidak terdapat bawaan (carry), maka hasil penjumlahan bilangan yang dikurangi dengan komplemen 1 bilangan pengurangnya adalah bilangan negatif, dimana hasil akhirnya negatif dari hasil komplemen 1 hasil penjumlahan tadi.
Contoh lain untuk kejelasan hal tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Berapa hasil dari 01110 – 11110 ?
  2. Berapa hasil dari 01011 – 10001 ?
Karena tidak ada bawaan (carry), maka hasil akhirnya adalah – 00110 yaitu   komplemen 1 dari 11001 (untuk jawaban no. 2)
  1. b.      Pengurangan Biner dengan Komplemen 2
Untuk pengurangan bilangan biner dengan komplemen 2, dapat dilakulakan dengan langkah-langkah seperti berikut.
Bilangan biner yang dikurangi tetap kemudian bilangan biner sebagai pengurangnya di komplemen 2, untuk kemudian dijumlakan. Apabila hasilnya ada bawaan, maka hasil akhir dari adalah hasil penjumlahan tersebut tanpa bawaan atau bawaan diabaikan. Perhatikan beberapa contoh berikut ini.
  1. Berapakah 1100 – 0011?
Jawab :           1100
1101 +        (komplemen 2 dari 0011)
11001
Diabaikan
Jadi hasilnya 1100 – 0011 = 1001
  1. Berapakah 110000 – 011110 ?
Jawab :         110000
011110 +    (komplemen 2 dari 011110)
1010010
Diabaikan
Jadi hasilnya adalah 010010
Ada permasalahan yang muncul, bagaimana bila hasil perhitungan dari bilangan yang dikurangi dengan komplemen 2 bilangan pengurangnya tanpa CARRY ? Untuk mengatasi hal tersebut ditempuh dengan cara pengurangan dengan komplemen 1, yang hasil akhirnya negatif dan hasil perhitungan tersebut di komplemen 2 merupakan hasil akhirnya. Sebagai contohnya :
  1. Berapa hasil   01111 – 10011 ?
Jawab :
01111
01101 +  (komplemen 2 dari 10011)
11100
Jadi hasil akhirnya adalah – 00100 yaitu komplemen 2 dari 11100
2. Berapa hasil 10011 – 11001 ?
Jawab :
10011
00111 +      (komplemen 2 dari 11001)
11010
Jadi hasil akhirnya adalah – 00101 yaitu komplemen 2 dari 11010.
  1. 2.      Operasi perkalian dan pembagian bilangan biner
Perkalian biner juga dapat dilakukan seperti perkalian desimal, bahkan jauh lebih mudah karena pada perkalian biner hanya berlaku 4 hal, yaitu :
0 x 0 = 0; 0 x 1 = 0; 1 x 0 = 0; 1 x 1 = 1
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti beberapa contoh di bawah ini.
  1. Berapkah hasil perkalian dari 1011 dengan 1001 ?
1011  –> disebut Multiplikan (bilangan yang dikali) = MD
1001 –> disebut Multiplikator (bilangan pengali) = MR
1011     –> atau desimalnya 11
1001 x  –> atau desimalnya   9
1011
0000
0000
1011       +
1100011 –> 1.26 + 1.25 + 1.21 + 1.20
64 + 32 + 2 + 1 = 99
  1. Berapakah 10110 x 101
Jawab :
10110
    101  +
10110
00000
10110      +
1101110
  1. Berapakah 1100 x 1101 ?
Jawab :
1100
1101  +
1100
0000
1100
1100        +
10011100
  1. Berapakah 111 x 101 ?
Jawab :
111
101   +
111
000
111       +
100011

Full Adder dan Half Adder
Entri tersebut dipublikasikan pada November 10, 2012, dalam topik KampusTeknologiTugas Kampus. Bookmark permalinknya. Tinggalkan Komentar
Full adder adalah  rangkaian elektronik yang bekerja melakukan perhitungan penjumlahan sepenuhnya dari dua buah bilangan binary, yang masing-masing terdiri dari satu bit. Rangkaian ini memiliki tiga input dan dua buah output, salah satu input merupakan nilai dari pindahan penjumlahan, kemudian sama seperti pada half adder salah satu outputnya dipakai sebagai tempat nilai pindahan dan yang lain sebagai hasil dari penjumlahan.


Full Adder dapat digunakan untuk menjumlahkan bilangan-bilangan biner yang lebih dari 1bit. Penjumlahan bilangan-bilangan biner sama halnya dengan penjumlahan bilangan decimal dimana hasil penjumlahan tersebut terbagi menjadi 2bagian, yaitu SUMMARY (SUM) dan CARRY, apabila hasil penjumlahan pada suatu tingkat atau kolom melebihi nilai maksimumnya maka output CARRY akan berada pada keadaan logika. 
2. FULL ADDER
            Sebuah Full Adder menjumlahkan dua bilangan yang telah dikonversikan menjadi bilangan-bilangan biner. Masing-masing bit pada posisi yang sama saling dijumlahkan. Full Adder sebagai penjumlah pada bit-bit selain yang terendah. Full Adder menjumlahkan dua bit input ditambah dengan nilai Carry-Out dari penjumlahan bit sebelumnya. Output dari Full Adder adalah hasil penjumlahan (Sum) dan bit kelebihannya (carry-out). Blok diagram dari sebuah full adder diberikan pada gambar 8-4.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar